Minggu, 26 Juni 2016

cerita silat nogososro sabuk inten

Yap gan salah satu kegemaranku adalah membaca cerita dan yang paling aku sukai adalah karangan buku silat S.H. Mintardja dngan judul  nogososro sabuk inten. Dari itu aku ingin membuat salinan buku karangan masterpeace S.H. Mintardja ke dalam artikelku ini.


Keris kiai nogososro


Keris pusaka luk 13 ini bertahtakan emas. Dibuat pada jaman kerajaan Majapahit, masa pemerintahan Prabu Brawijaya V (1466 – 1478). Pembuatnya adalah Pangeran Mpu Sedayu (Mpu Supa Mendagri/Mpu Pitrang). Sang mpu yang telah berhasil menunaikan tugas untuk membawa kembali keris Kyai Ageng Puworo atau Kyai Sengkelat, mendapatkan penghargaan berupa sebuah tanah perdikan di daerah pesisir utara (Gresik) yang kemudian dikenal kemudian hari sebagai daerah bernama Sedayu. Juga mendapatkan gelar kebangsawanan Pangeran yang berasal dari Sedayu (Pangeran Sedayu) beserta seorang Puteri Keraton.

Menurut telik sandi kerajaan Majapahit, sang Adipati Blambangan bermaksud mengadakan pemberontakan terhadap kerajaan Majapahit. Maka untuk menumpas pemberontak yang mungkin sewaktu-waktu menyerbu ke Kota Raja, Sang Prabu telah menyiapkan kekuatan tandingan. Para mpu juga dikerahkan untuk membuat berbagai senjata perang yang dipimpin oleh Mpu Domas.

Sang Prabu juga meminta kepada Mpu Supa agar dibuatkan sebilah keris bertuah yang bisa meredam 1000 macam bencana yang bisa terjadi di Majapahit. Sang mpu pun memohon kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, dan dia mendapatkan petunjuk berupa gambaran bentuk sebilah keris dengan dapur naga yang mempunyai 1000 sisik.

Maka dibuatlah sebilah keris pusaka Nagasasra dengan 1000 sisik bertahtakan emas dengan luk 13. Kepala naga tidak bermahkota, luk menganggah pada gandik, tubuhnya melenggok mengikuti jumlah belahan luk, ekor naga yang ujungnya terdapat bentuk bupu terletak pada ujung keris. Keris Nagasasra yang mempunyai 1000 sisik emas dan bersabuk intan berlian ini mempunyai tuah untuk meredam seribu bencana dari berbagai penjuru wilayah kerajaan. Puas hati sang Prabu dan akhirnya keris itu juga menjadi salah satu keris piyandel Majapahit.

Benar juga, pemberontakan dan serbuan tentara Blambangan tidak berlangsung lama dan dapat diredam hingga Majapahit kembali tenteram. Dengan begitu, kita mendapatkan sebuah pelajaran. Bahwa sebilah keris akan dicipta dengan misi-misi tertentu. Bukan hanya sebagai benda pusaka yang mempunyai tuah semata.

Khasiat Keris Naga Sasra / Nogo Sosro Insya Allah untuk kejayaan, kawibawaan, jabatan, pengayom, menjadi panutan, tauladan, disegani banyak kalangan, kepemimpinan, mudah dalam mengatur, mudah meraih tahta dan kekayaan, rejeki banyak mengalir masuk, pengasihan pemikat, menaklukan banyak orang, menangkal bencana, musibah dan kesialan, keselamatan dan tolak balak, sangat cocok bagi yang ingin meraih jabatan dan meraih kesuksesan bisnis serta masih banyak manfaat lainnya.

Kiai Sabuk Inten

Keris Legendaris Simbol Kejayaan salah satu Keris legendaris dari zaman peralihan Majapahit dan Demak Bintoro adalah Kiai Sabuk Inten. Keris Kiai Sabuk Intent berluk 11 ini muncul dan terkenal bersama Keris Kiai Nogososro. Dua keris ini disebut-sebut sebagai warisan zaman Majapahit. Keduanya bahkan sering disebut dalam satu rangkaian Nogososro-Sabuk Inten. Tak lain karena kedua keris ini diyakini sebagai sepasang lambang karahayon atau kemakmuran sebuah kerajaan. Nogososro mewakili wahyu keprabon yang hilang dari tahta Demak dan Sabuk Inten mewakili kemuliaan dan kejayaannya. Dua keris ini adalah maha karya cipta Mpu Supo.

Banyak versi telah mengungkap cerita legenda Keris Nogososro dan Sabuk Inten. Namun di zaman modern seperti sekarang, keris berdapur Sabuk Inten lebih menarik minat seseorang untuk memilikinya 

tuahnya, misalnya pamor Beras Wutah dan Udan Mas. Sedangkan pamor Blarak Sineret dan Ron Genduru juga sama tuahnya, yakni untuk kewibawaan. jenis pamor yang multi tuah dan makna itu kemudian dipertegas dengan jumlah luk-nya. Luk 11 pada intinya merupakan lambang kedinamisan dan semangat pantang menyerah untuk menggapai tujuan. Dengan demikian, Keris Sabuk Inten dengan luk 11 dan pamor Beras Wutah, menjadi tegas makna dan tuahnya sebagai keris yang berperbawa besar untuk sebuah kemuliaan atau kejayaan dan semangat pantang menyerah. Dari aspek filosofi, dapur Sabuk Inten melambangkan kemegahan dan kemewahan.

inilah sdikit cerita kehebatan kehebatan keris keris pusaka legendaries yang kiai nogososro dan sabuk inten hingga sampai kini banyak di buru para kolektor.

ok kita kembali ke asal blog ini akan menceritakan salah satu hasil karya legendaries novelis kenamaan Indonesia S.H. Mintardja, dengan judul nogososro sabuk inten.


                                                                                                                            cerita bagian 01>>

Tidak ada komentar:

Posting Komentar